Serba Farm at Maja menggunakan bibit NASA 29 seiring dengan berkembangnya industri pakan dan pangan dengan pilihan bahwa NASA 29 adalah bibit yang paling pas untuk stay green. Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan, perkiraan kebutuhan jagung untuk pakan pada tahun 2021 mencapai 10,76 juta ton. Itu terdiri dari industri pakan unggas sebesar 7,04 juta ton serta peternak unggas mandiri 3,71 juta ton. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan produksi jagung, antara lain melalui perbaikan varietas. sejumlah varietas unggul baru (VUB) jagung jenis komposit maupun hibrida telah dihasilkan dan dikembangkan oleh produsen benih untuk memenuhi kebutuhan petani.

NASA 29

Hingga saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menghasilkan 39 VUB jagung hibrida, 10 di antaranya telah diperbanyak dan didistribusikan benihnya oleh produsen benih untuk dikembangkan lebih lanjut. Potensi hasil VUB jagung hibrida tersebut berkisar antara 9-12 t/ha (Balitsereal 2016), dan masingmasing VUB mempunyai keunggulan spesifik. Semua VUB jagung tersebut mempunyai satu tongkol produktif.Calon varietas jagung yang mempunyai sifat prolifik (bertongkol lebih dari satu) yang sedang diuji di berbagai wilayah yang berbeda karakter iklim diharapkan mempunyai potensi hasil melebihi VUB hibrida yang ada. Uji adaptasi pendahuluan menunjukkan calon VUB jagung hibrida NASA-29 mempunyai potensi hasil tinggi dengan potensi prolifik mencapai ≥ 70% (Azrai 2015). Calon VUB hibrida tersebut perlu didesiminasikan lebih.
Penelitian Pertanian Tanaman Pangan awal dalam skala luas di wilayah yang sudah mengadopsi berbagai varietas jagung hibrida, sehingga dapat dianalisis keunggulannya dari segi agronomi, ekonomi, dan preferensi petani.

Hasil penelitian faktor determinan produktivitas jagung menunjukkan bahwa iklim di Indonesia tidak
menjadi hambatan dalam usaha produksi jagung sehingga perluasan areal pertanaman dapat dilakukan
pada berbagai jenis lahan (Sutoro 2015). Jawa Timur merupakan sentra utama produksi jagung dengan
produksi tertinggi mencapai 5,74 juta ton atau 30,1% dari produksi nasional (BPS 2015). Petani di daerah ini banyak
menanam jagung hibrida dan terjadi persaingan dalam penggunaan benih.
Calon VUB jagung hibrida yang diperkenalkan dalam acara peringatan Hari Pangan se-Dunia pada 29
September 2017, di Boyolali, Jawa Tengah, diberi nama Nakula Sadewa, disingkat NASA-29. Calon VUB jagung
hibrida ini mempunyai banyak keunggulan, antara lain bertongkol ganda dengan frekuensi mencapai 70% (Azrai
2015), pengisian biji penuh pada tongkol, janggel relatif kecil dan keras sehingga tahan pecah apabila dipipil,
rendemen tinggi, dan batang lebih kokoh (Effendi et al. 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keunggulan agronomi dan ekonomi, serta preferensi petani terhadap calon varietas NASA-29 dibanding varietas
komersial jagung hibrida yang populer di masyarakat.